LupY

LupY

Rabu, 09 Juli 2014

LAYANAN UMM HOTSPOT

  
Hotspot merupakan layanan akses internet secara gratis yang disediakan oleh UMM yang ditujukan kepada seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dengan menggunakan perangjat Wi-Fi (Wireless Fidelity).

Syarat-syarat layanan Hotspot UMM :
  1. Mahasiswa aktif UMM
  2. Mempunyai PIC (Personal Identification Code
  3. Memiliki perangkat yang menyediakan fasilitas Wireless seperti smartphone, laptop, dll  
 Langkah-langkah menggunakan UMM hotspot
  • Aktifkan wireless pada komputer
  • Silahkan Anda ketik alamat http://login-hotspot.umm.ac.id
  • selanjutnya pada bagian login area, isikan NIM dan PIC anda. Lalu klik login.

Selasa, 08 Juli 2014

Anak dan Gadget: Yang Penting Aturan Main
 
 
Tak perlu cemas bila anak suka bermain gadget . Yang penting, terapkan aturan sejak dini dan perlakukan gadget  hanya sebagai alternatif sarana pembelajaran yang berbeda.

Gadget adalah piranti yang berkaitan dengan perkembangan teknologi masa kini. Yang termasuk gadget misalnya tablet, smartphone , netbook , dan sebagainya. Meski gadget bukan interaksi sosial tapi fitur menarik yang ditawarkan seringkali membuat anak-anak cepat akrab dengannya. Tak jarang, gadget dianggap sebagai momok bagi anak. Padahal, gadget  sama dengan benda lainnya yang memiliki dampak positif dan negatif.

Pilih Sesuai Usia

Menurut Jovita Maria Ferliana, M.Psi. , Psikolog dari RS Royal Taruma , dilihat dari tahapan perkembangan dan usia anak, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia. Untuk anak usia di bawah 5 tahun, “Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara,” katanya. Artinya, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun. Terlebih di usia ini, yang utama bukan gadget -nya, tapi fungsi orangtua. Pasalnya gadget hanya sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi anak.
Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak berusia di bawah 5 tahun masih dalam taraf perkembangan. Perkembangan otak anak akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara langsung. Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya. Jika anak usia di bawah 5 tahun menggunakan gadget  secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi orangtua, akibatnya anak hanya fokus ke gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia luar.
Yang berikutnya, otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi memberi perintah dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak belakang, ada yang namanya penggerak. Di bagian ini, terdapat hormon endorfin yang mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan. “Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan, sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. Nah, kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan kontinyu ,” jelas Jovita. Akibatnya, ke depannya, anak akan mencari kesenangan dengan jalan bermain gadget, karena memang sudah terpola sejak awal perkembangannya.
Dari aspek interaksi sosial, perkembangan anak-anak usia di bawah 5 tahun sebaiknya memang lebih ke arah sensor-motorik. Yaitu, anak harus bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan kasar-halus. Memang di gadget juga ada pengenalan warna atau games di mana orang melompat. “Namun, kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan objek nyata di dunia luar tidak diperoleh anak. Tentu beda fungsi melompat dengan memencet tombol dengan anak sendiri yang melompat, kan?” papar Jovita.

Beradaptasi dengan Zaman
Sebetulnya, apa saja dampak positif gadget? Yang pertama, gadget akan membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak. Artinya kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika perkembangan zaman sekarang muncul gadget, maka anak pun harus tahu cara menggunakannya.
“Artinya fungsi adaptif anak berkembang,” tutur Jovita. Jadi, seorang anak harus tahu fungsi gadget dan harus bisa menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif manusia zaman sekarang adalah harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti perkembangan  teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal.
Namun, fungsi adaptif juga harus menyesuaikan dengan budaya dan tempat seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di sebuah desa dimana gadget adalah barang langka, maka wajar kalau anak tidak tahu dan tidak kenal yang namanya gadget. Nilai positif lain adalah gadget memberi kesempatan anak untuk leluasa mencari informasi. Apalagi anak-anak sekolah sekarang dituntut untuk mengerjakan tugas melalui internet.

Batasi Waktu
“Anak usia di bawah 5 tahun, boleh-boleh saja diberi gadget. Tapi harus diperhatikan durasi pemakaiannya,” saran Jovita. Misalnya, boleh bermain tapi hanya setengah jam dan hanya pada saat senggang. Contohnya, kenalkan gadget seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau Minggu. Lewat dari itu, ia harus tetap berinteraksi dengan orang lain. Aplikasi yang boleh dibuka pun sebaiknya aplikasi yang lebih ke fitur pengenalan warna, bentuk, dan suara.
Tentunya, orangtua harus tetap mendampingi karena justru di usia di bawah 5 tahun, peran orangtua lebih dominan. Fungsi orangtua adalah menjelaskan dan membantu anak mengaitkan antara apa yang ada di gadget dengan apa yang ia lihat di dunia nyata. Misalnya, ketika gadget menampilkan warna merah, maka orangtua mengatakan, “Nah, ini warna merah,” dan seterusnya.
Orangtua juga sebaiknya mengenalkan gadget pada anak mulai usia 4 – 5 tahun. Di bawah usia itu sebaiknya jangan. Pasalnya, di usia ini, neuron saraf seorang anak sedang berkembang dan fungsi radiasi di gadget bisa sedikit menghambat pertumbuhan neoron tersebut.
Sejalan pertambahan usia, ketika anak masuk usia pra remaja, orangtua bisa memberi kebebasan yang lebih, karena anak usia ini juga perlu gadget untuk fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia 5 tahun (mulai 6 tahun sampai usia 10 tahun) misalnya, orangtua bisa memperbanyak waktu anak bergaul dengan gadget . “Di usia ini, anak sudah harus menggali informasi dari lingkungan. Jadi, bolehlah kalau tadinya cuma seminggu sekali selama setengah jam dengan supervisi dari orangtua, kini setiap Sabtu dan Minggu selama dua jam. Boleh main games  atau browsing mencari informasi,” jelas Jovita. Intinya, menurut Jovita, kalau orangtua sudah menerapkan kedisiplinan sedari awal, maka di usia pra remaja, anak akan bisa menggunakan gadget  secara bertanggungjawab dan tidak kecanduan gadget .

Waspada Antisosial
Bermain gadget dalam durasi yang panjang dan dilakukan setiap hari secara kontinyu, bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang antisosial. Ini terjadi karena anak-anak ini tidak diperkenalkan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ambil contoh dua orang anak usia 5 tahun yang sama-sama tengah menunggu penerbangan bersama orangtua mereka. Salah seorang anak memegang tablet terbaru, sementara yang satunya menghabiskan waktu menunggu jadwal terbang dengan berkeliling di ruang tunggu, berkomunikasi dengan orang baru di sebelahnya, dan mengamati sekitarnya. “Dari sini bisa kita lihat, anak yang tidak memegang tablet akan mendapat lebih banyak pembelajaran secara konkret,” ujar Jovita.

Hindari Kecanduan
Kasus kecanduan atau penyalahgunaan gadget biasanya terjadi karena orangtua tidak mengontrol penggunaannya saat anak masih kecil. “Maka sampai remaja pun ia akan melakukan cara pembelajaran yang sama. Akan susah mengubah karena kebiasaan ini sudah terbentuk,” jelas Jovita. Ini sebabnya, orangtua harus ketat menerapkan aturan ke anak, tanpa harus bersikap otoriter. Dan jangan lupa, orangtua harus menerapkan reward and punishment. Kalau ini berhasil dijalankan, maka anak akan bisa melakukannya secara bertanggungjawab dan terhindar dari kecanduan. Nah, seperti apa ciri-ciri anak yang sudah menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget?
- Anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dengan gadget.
- Anak mengabaikan/mengesampingkan kebutuhan lain hanya untuk bermian gadget.
   Misalnya lupa makan,   lupa mandi.
- Anak mengabaikan teguran-teguran dari orang sekitar.

 Hasto Prianggoro 
dikutip dari http://www.tabloid-nakita.com/read/1/anak-dan-gadget-yang-penting-aturan-main
PGSD 
(Pendidikan Guru Sekolah Dasar)




Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),didirikan  pada tahun 2007 Berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdiknas No: 1928/D/T/2007 . Program studi ini mempunyai visi menjadi program studi yang unggul dalam menghasilkan calon guru SD yang beretika dan mempunyai nilai- nilai moral, menguasi sains dan teknologi serta mengembangan inovasi  pendidikan.
 
Program PGSD jenjang sarjana (SI) hadir sebagai upaya untuk merespon (1) tuntutan masyarakat akan adanya peningkatan kualitas akademik tenaga pendidik dan (2) amanat undang-undang No.14 th 2005 tentang guru dan Dosen.
 
Penyelenggaraan pembelajaran Program Studi  PGSD di Universitas Muhammadiyah Malang, didukung oleh para Dosen yang berpengalaman dan berpendidikan S2 dan S3 baik dari dalam maupun luar negeri. Disamping itu, dalam rangka mencetak lulusan yang professional telah disiapkan berbagai fasilitas pendukung yang berupa Laboraorium Microteaching , Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Drama, Ruang Pembelajaran Multimedia. Program studi juga memfasilitasi laboratorium outdoor untuk praktek kerja mahasiswa dengan menjalin kerjasama dengan Pusat Studi Kependudukan dan Lingkungan (PSLK) dan Bimbingan Konseling (BK). Kegiatan intra maupun ekstrakurikuler mahasiswa ( antara lain Pramuka, KSR, Kesenian, Fotografi, Pecinta Alam, Paduan Suara, IMM, HMJ) diwadahi dalam  Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berpusat di Student Center (SC) universitas. Mahasiswa baru dibekali dengan kegiatan Pelatihan Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK), dilanjutkan program pelatihan Aplikasi Internet. Untuk menghasilkan lulusan PGSD yang qualified dan mampu berkomunikasi secara internasional, maka mahasiswa  diwajibkan menempuh ESP (English for Specific Purpose) selama  1 tahun. Dengan fasilitas – fasilitas yang diberikan secara optimal diharapkan dapat mengantar lulusan PGSD menjadi tenaga pendidik yang sesuai dengan  visi dan misi PGSD yaitu, menghasilkan tenaga pendidik yang kompeten pada : 1).Etika dan nilai-nilai moral 2). Sains dan teknologi, serta 3). Inovasi Pendidikan 4) Unggul dan kompetitif secara nasional maupun internasional dalam bidang pendidikan SD, Professional dalam melakukan pembelajaran di sekolah, mengabdikan profesinya berdasarkan etika dan nilai-nilai moral 5).Mewujudkan diri sebagai program studi yang memiliki iklim akademik kondusif dan dinamis yang mendorong pertumbuhan kehidupan ilmiah, budaya, social, religius, dan memiliki sistem pengelolaan yang efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Website: pgsd.umm.ac.id

KAMPUS PUTIH KAMPUSKU


Pada awalnya aku mengganggap remeh dan mengucilkan UMM. Aku dak minat dan dak berkeinginan untuk memasuki Kampus Putih ini karna UMM ani hanyalah kampus swasta bukan negeri. Namun semua pandanganku itu berubah ketika aku memasuki kampus putih ini. Waw ... itu kata pertama yang aku ucapkan. Aku takjub akan besar dan luasnya kampus putih. setelah itu aku mencoba untuk mencari tau lebih banyak tentang UMM di http://www.umm.ac.id/ dan tanya langsung ke saudaraku eko yang kuliah di UMM. Akhirnya akupun bertekat untuk mendaftar di kampus putih ini. dan akhirnya aku ketrima, Aku LOLOS. Hatiku seneng banget bisa masuk kampus putih ini dan masuk dijurusan yang aku inginkan. Rasa cintaku pada kampus ini bertambah setelah aku mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa baru seperti P2KK.Aku bangga bisa kuliah di kampus putih  Subhanallah.. semoga rasa cintaku kepada kampus putih ini membawa awal yang baik. Dan juga bisa mengantarkanku pada kesuksesan.. AMIN ... :)




LUMAJANG MY CITY



 
 Kabupaten Lumajang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Lumajang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo di utara, Kabupaten Jember di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Malang di barat. Lumajang merupakan kota kecil. namun Lumajang memiliki kebudayaan, makanan khas, dan pariwisata yang tak kalah dengan kabupaten lainnya. 


  1. BUDAYA
1.     Kesenian Jarak Kencak 
Kesenian Jaran Kencak adalah kesenian tradisi asli Lumajang, Jawa Timur yang mengangkat kisah kepahlawanan kuda Ranggalawe. Kesenian Jaran Kencak merupakan salah satu satu kekayaan kesenian tradisional Jawa Timur sekaligus Indonesia yang harus dilestarikan keberadaannya karena telah menjadi ikon dan identitas Kabupaten Lumajang 3. Kesenian Jaran Kencak Lumajang memiliki ciri khas permainan kendhang yang lebih rancak dari daerah sekitarnya yang juga memiliki kesenian yang hampir sama.

    2.  Upacara Ritual Hindu ( Pura Mandara Giri Semeru   Agung)

Pura ini merupakan pura yang paling dituakan oleh masyarakat Hindu. Hampir tiap hari ada masyarakat Bali yang berdoa di
      pura ini. Apalagi di hari-hari libur, rame- rame masyarakat Bali berkunjung kesini.



  1. MAKANAN KHAS
                 Lumajang mempunyai makanan khas yaitu serba pisang. Lumajang dikenal dengan sebutan                       kota Pisang dan memang pisang merupakan buah yang akan sering anda temui ketika Anda                             berkunjung ke Lumajang. Berbagai jenis pisang banyak dijual di pasar, tetapi ada satu pisang                             khas Lumajang, yaitu pisang agung.











  1. PARIWISATA
Lumajang mempunyai banya tempat wisata karena lumajang masih asri lingkungan alamnya. Wisata di lumajang berupa danau, pantai, air terjun, kolam renang, agrowisata dan lainnya. Salah satu wisata pemandian di lumajang adalah Slokambang



INILAH AKU

Nama : Laily Humayda Tosa
TTL : Lumajang, 15 Mei 1995
Alamat : Lumajang
Status : Mahasiswa UMM
Fak/Jur : FKIP /PGSD 
Riwayat Pendidikan:
1. TK Dharma Wanita Blukon
2. SDN Blukon 
3. SMPN 1 Sukodono
4. SMAN 2 Lumajang